Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan peringatan serius terkait modus penipuan baru yang mengancam keuangan masyarakat, yang disebut impersonation.
Impersonation adalah bentuk penipuan di mana pelaku meniru atau menyalin nama situs atau media sosial resmi entitas berizin dengan tujuan menipu masyarakat. Pada awal tahun 2024, Satgas PASTI menerima laporan tentang fenomena ini dari sejumlah entitas berizin.
Lebih dari 100 situs web dan akun media sosial palsu telah dilaporkan kepada Satgas PASTI, yang segera bergerak dengan mengajukan pemblokiran kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“Masyarakat perlu waspada terhadap penawaran investasi ilegal melalui modus impersonation, terutama di platform media sosial seperti Telegram,” peringatkan Satgas PASTI dalam keterangan resmi mereka.
Untuk menghindari jebakan penipuan, Satgas PASTI mendorong masyarakat untuk selalu memperhatikan dua aspek penting: Legal dan Logis (2L). Pastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan memiliki izin usaha yang sah, dan pertimbangkan apakah imbal hasil atau keuntungan yang ditawarkan masuk akal atau tidak.
Jika menemukan tawaran investasi atau pinjaman online yang mencurigakan atau ilegal, masyarakat diimbau untuk segera melaporkannya kepada Kontak OJK melalui nomor telepon 157, WhatsApp (081157157157), atau melalui email.
Selain itu, Satgas PASTI juga mengumumkan bahwa sepanjang Februari-Maret 2024, mereka telah berhasil mengidentifikasi dan menghentikan ratusan entitas ilegal yang terlibat dalam penawaran pinjaman online dan investasi ilegal.
Apa yang perlu diingat adalah pentingnya berhati-hati dan waspada terhadap pinjaman online ilegal dan pinjaman pribadi. Satgas PASTI terus bekerja keras untuk memblokir aplikasi dan informasi terkait serta berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kegiatan ilegal tersebut.
Dengan tindakan yang tegas dan kerjasama lintas lembaga, Satgas PASTI bertekad untuk melindungi masyarakat dari ancaman keuangan yang merugikan.
