Tap In Kartu Uang Elektronik di MRT Jakarta Kini Menggunakan Reader JakLingko

Jakarta – MRT Jakarta telah mengalihkan pembayaran kartu uang elektronik dalam tahap pertama. Sekarang, transaksi dengan menempelkan (tap in) kartu uang elektronik bank hanya bisa dilakukan melalui reader JakLingko.
Namun, pada tahap awal peralihan ini, tap in pada reader JakLingko hanya berlaku di empat stasiun MRT Jakarta, yaitu Stasiun MRT ASEAN, Blok A, Haji Nawi, dan Cipete Raya.

“Akan mulai dari tanggal 25 Maret 2024, transaksi Tap In Kartu Uang Elektronik Bank hanya dapat dilakukan melalui reader JakLingko,” tulis akun Instagram resmi MRT Jakarta @mrtjktinfo, Jumat (22/03/2024).

Penumpang yang sudah melakukan tap in di reader JakLingko juga harus melakukan tap out di mesin yang sama.

Pada tahap awal peralihan sistem pembayaran ini, tap in pada reader JakLingko hanya berlaku di empat stasiun MRT Jakarta, yaitu Stasiun MRT ASEAN, Blok A, Haji Nawi, dan Cipete Raya.

Di Stasiun MRT ASEAN, Selasa (26/3), banyak penumpang yang masih belum mengetahui tentang perubahan sistem pembayaran ini. Mayoritas penumpang langsung melakukan tap in di gate MRT lama.

“Tidak, saya belum tahu (tentang peralihan pembayaran tap ini ke reader JakLingko),” kata Yuli, salah satu penumpang MRT di Stasiun MRT ASEAN.

Karena masih banyak penumpang yang belum mengetahui tentang sistem baru ini, petugas berjaga di gate MRT. Para petugas terlihat sigap mengarahkan setiap penumpang yang masuk agar melakukan tap in di reader JakLingko.

“Iya, kita diminta untuk men-tap di sana (reader JakLingko),” kata Yuli.

Hal yang sama terjadi di Stasiun Cipete Raya. Seorang penumpang MRT, Yohan (31), mengaku belum mengetahui tentang perubahan sistem ini dan mendapat arahan dari petugas untuk melakukan tap in di reader JakLingko.

“Jadi saya men-tap di tempat biasa dulu, tapi tidak bisa, kemudian saya diarahkan untuk men-tap di tempat baru, yaitu JakLingko,” ujar Yohan.

Perubahan sistem pembayaran di MRT Jakarta ini membuat penumpang harus beradaptasi. Beberapa penumpang merasa terhambat terutama saat sedang terburu-buru untuk pergi bekerja di pagi hari.

“Jika pagi-pagi sedang terburu-buru, itu menjadi hambatan. Karena ada yang belum tahu tentang perubahan, sedangkan yang sudah mengetahui masih berada di depan sementara kita yang buru-buru berada di belakang,” kata seorang penumpang MRT di Stasiun Cipete Raya, Dwi (24).

You May Also Like

More From Author