Jakarta – Kehebohan mewarnai ruang rapat koordinasi (Rakor) DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut) ketika foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba tak terpasang. Respons santai datang dari Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, ketika ditanya mengenai hal tersebut. Apa kata Ganjar?
“Nggak masalah, dipasang lagi,” jawabnya dengan santai di Galeri Nasional, Rabu (8/5/2024).
Sebelumnya, ketika Edy Rahmayadi mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Sumut, terungkap bahwa foto Jokowi tidak terpampang di ruangan rakor, berbeda dengan foto Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang hadir di sana.
Presiden Jokowi pun merespons dengan santai ketika dimintai tanggapan mengenai hal tersebut. Dengan senyuman, Jokowi berkata singkat usai kunjungannya ke Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/4/2024), “Ah, foto aja.”
Terkait pengakuan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahwa foto Jokowi tidak hanya absen di kantor PDIP Sumut, tetapi juga di beberapa daerah, Jokowi kembali menanggapinya dengan santai, “Ya, foto aja.”
Ketua DPD PDIP Sumatera Utara (Sumut), Rapidin Simbolon, kemudian meminta maaf atas ketidakhadiran foto Presiden Jokowi di ruangan rakor. Dia menjelaskan alasan di balik absennya foto tersebut.
Menurut Rapidin, seharusnya Edy diterima di lantai 2, namun karena kehadiran banyak wartawan, lokasi penerimaannya dipindahkan ke lantai 3, yang merupakan ruangan rakor dan masih belum sepenuhnya siap.
“Saat Pak Edy diterima, ruangan belum selesai dipersiapkan secara sempurna. Awalnya, kami menjadwalkan penerimaan Pak Edy di ruang rapat lantai 2, tapi karena antusiasme wartawan yang datang sangat besar dan ruang rapat di lantai 2 sangat kecil, maka kami memutuskan untuk pindah ke Aula Bung Karno meskipun belum sepenuhnya siap,” paparnya.
Rapidin menjelaskan bahwa foto Jokowi sempat terjatuh saat dipasang sebagai back drop rakor Pilkada PDIP Sumut. Akibatnya, foto tersebut harus diganti dengan yang baru. Namun, saat Edy tiba pada pukul 11.30 WIB, foto baru tersebut belum sampai. Barulah pada pukul 13.00 foto tersebut tiba, sehingga saat rakor dimulai pukul 14.00, foto presiden sudah terpasang kembali.
Rapidin pun meminta maaf atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada niat jahat di baliknya. “Saya atas nama DPD PDI Perjuangan Sumut dengan rendah hati meminta maaf kepada masyarakat jika kejadian ini menimbulkan spekulasi, dan saya pastikan bahwa tidak ada niat jahat dalam hal ini,” pungkasnya.