Jakarta – Kisah pahit yang menimpa guru terkait pinjaman online semakin menjadi sorotan. Pada akhir April 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa guru merupakan kelompok profesi terbesar yang terjebak dalam pinjaman online.
Menyikapi masalah kesejahteraan para guru, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek menyatakan komitmennya untuk mendorong optimalisasi pembukaan formasi Guru ASN PPPK 2024.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, hingga 31 Januari 2024, terdapat 241.853 formasi ASN PPPK 2024 yang diajukan oleh pemerintah daerah (pemda). Sebelumnya, sebanyak 774.999 guru honorer telah dinyatakan lulus menjadi guru ASN PPPK.
“Kami di Ditjen GTK bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus mendorong dan mengadvokasi Pemda untuk segera memaksimalkan rekrutmen guru ASN PPPK di daerah masing-masing pada tahun ini demi mengatasi status guru honorer,” ungkap Dirjen GTK Nunuk Suryani, seperti yang dikutip dari keterangan resminya pada Selasa (14/5/2024).
Sementara itu, ia menyatakan bahwa Ditjen GTK sedang mempersiapkan sistem uji kompetensi untuk kenaikan jabatan bagi guru yang telah menunjukkan kinerja yang baik. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ASN.
“Kami juga sedang melakukan akselerasi dan transformasi pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan guna mendorong sertifikasi profesi yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan guru,” tambah Nunuk.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Ditjen GTK juga akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dan dinas pendidikan terkait upaya peningkatan literasi keuangan para guru di seluruh Indonesia.
“Kami ingin agar lebih banyak guru yang teredukasi mengenai perencanaan dan literasi keuangan sehingga dapat terhindar dari pinjaman online, terutama pinjaman online ilegal,” ujarnya.
Agar Guru Memiliki Karier
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Jumat (23/2/2024). Pertemuan ini membahas isu terkait ASN guru dan dosen tahun 2024 di Kantor Kementerian PANRB Jakarta.
Anas menjelaskan bahwa keduanya membicarakan tentang pengembangan tenaga guru dan dosen agar mereka memiliki karier yang menjanjikan di masa depan. Mereka juga membahas tentang pemenuhan ASN dalam CASN 2024 dan seleksi guru nasional.
“Hari ini bersama Pak Nadiem, kita membahas bagaimana pemenuhan ASN guru dan dosen. Kami juga membahas tentang karier guru dan dosen agar ke depannya menjadi lebih jelas, menjanjikan, dan tidak rumit,” ujar Anas seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB.